Langsung ke konten utama

Bersama Guru Killer

Nama aku Red. Usia 24 tahun, serta dikala ini bekerja selaku Creative Director dari sesuatu industri advertising/ multimedia. Banyak aktivitas aku di kantor membatasiku untuk bersosialisasi secara luas, kecuali dengan sahabat sekerja saja. Nyaris segala waktu aku lewatkan di depan pc. Beberapa hari terakhir aku mengambil cuti dan waktu tersebut aku habiskan buat membereskan lemari arsip di rumah aku yang memanglah sangat berhamburan, penuh dengan notes- notes, sketsa serta buku- buku rujukan. Dari notes- notes tersebut, nyatanya aku membuat fragmen- fragmen cerita hidup aku semasa SMA di kota asal aku di kota X.

Sehabis menyusunnya secara kronologis aku sukses buatnya dalam wujud digital biar bisa aku campurkan dengan diary aku yang tersimpan di dalam laptop aku. Berikut ini sebagian di antara lain.. 

Maret 1998.. Rugi nih bayar duit sekolah mahal- mahal.. Udah kelas di pojok gedung, dekat dengan bak pembuangan sampah sekolah lagi! Moga- moga nanti cocok gua naik ke kelas 3.. Gua dikasih kelasnya si Martin yang konon memiliki akses rahasia ke kamar mandi wanita! Yah kayaknya sih hari- hari seperti ini gua kudu bertabah- bertabah ria menghisap bau sampah yang tidak diangkut- diangkut..

“ Eh Red.. Red! Eh udahin mikir kotornya.. 

"Elu jadi  ikut ngga sih?” temen nakal gua Aldo bisik- bisik dari balik. 

Maklumlah, pelajarannya Bunda Mia siapa sih yang berani ribut.. Kecuali kalo ingin nilai Bahasa Indonesia merah di raport.

“ Diem lu.. Elu sih nularin benak kotor dari balik.. Emang jadi nonton di mana?”, balas gua selagi Bunda Mia‘ lengah’ ke papan tulis.

“ Aku tidak ingin dengar ingin ada yang bisik- bisik ya!”, suara ketus Bunda Mia menggelegar di kelas. 

Untung ia senantiasa terpaku menulis di papan.. Sebel abis gua liat tampangnya yang judes gitu.. Terlebih dengan kacamata aneh yang segede pantat Teh Botol.. Amiitt.. 

PLOK! Segumpal kertas kecil meloncat di depan gua, isinya pendek,“ Bioskop Rx, 4 sore”. 

Gua ngasih ciri oke ke si Aldo, yang ia balas dengan menendang bangku gua.. Sayangnya, sangat keras, 

BRAK! Langsung deh si‘ Teh Botol’ judes berputar serta melangkah kilat ke sumber suara. Klik di sini untuk lanjutannya


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dosen Sexy

 Pada waktu tes tengah semester di warnai rintikan hujan disepanjang jalur yang mengarah ketempat itu, saat itu aku dipanggil ke rumah dosen perempuan yang masih agak muda, dekat 24 tahun. Tubuh dosen tersebut sangat menarik untuk di pandang, rambutnya pajang sebahu. Dia pula lulusan dari akademi ternama. Saya ke rumahnya karena saya dipanggil karena ia memohon untuk mengurus keperluannya. Ia hendak ke luar kota hari tersebut.  Malam harinya aku juga ke rumahnya dekat jam 8 malam. Dikala itu rumahnya cuma ada pembantu yang masih cantik. Suaminya kala itu belum kembali dari rapat di puncak. Otomatis keadaan rumah lagi hening, cuma wanita - wanita saja penghuninya. Dikala aku membuka pintu rumahnya, aku agak terbelalak sebab ia mengenakan gaun tidur yang tipis, sehingga nampak buah dada yang menyumbul keluar. Dikala aku perhatikan, ia nyatanya tidak mengenakan BH. Nampak dikala itu buah dadanya yang masih tegar berdiri, tidak turun. Putingnya pula nampak besar serta kemerahan, k...

Nikmatnya main berdua

 Kreek… Pintu kamarku dibuka. Saya lekas menengok ke arah pintu dengan blingsatan. Santi terpaku di depan pintu memandangi badan Mulan yang tergeletak bugil di ranjang setelah itu lanjut memandangi penisku yang telah mulai merenggang. Tetapi saya pula turut terpaku kala memandang Santi yang telah bugil abis. Saya tidak ketahui ketahui jika semenjak Mulan masuk tadi Santi mengintip di depan kamar. “ Santi? Ng… anu..” antara khawatir serta nafsu saya pandangi Santi.  Wanita ini lebih tua 2 tahun diatas Mulan. Pantas saja jika ia lebih matang dari Mulan. Walaupun mukanya tidak dapat menandingi keayuan Mulan, tetapi badannya tidak kalah menarik dibandingkan Mulan, terlebih dalam kondisi full naked seperti gitu. “ Saya tidak hendak bilang ke om serta tante asal… Lanjutannya klik di sini

Manager Sexy Yang Aduhay

 Perkenalkan namaku Herman . Aku adalah seorang WNI Keturunan yang berdomisili di kota Batam. Umurku 30 tahun. Saat ini aku sudah mempunyai seorang istri tapi belum dikaruniai seorang anak. Aku dulu sangat suka bercinta dengan perempuan, tapi hanya terbatas pada orang yang aku kenal. Dan hanya hubungan Cinta Satu Malam, alias cinta semalam. Cerita ini dimulai dari kepindahanku ke Kota Batam dari Kota Surabaya di Pulau Jawa pada tahun 2008. Waktu itu aku baru berumur 25 tahun. Karena alasan untuk mengisi kekosongan di cabang perusahaan, aku dipindah tugaskan.  Saat itu aku bekerja di salah satu perusahaan garment terbesar di Indonesia. Dan tugasku adalah sebagai marketing yang tugasnya mengorder atau menawarkan barang baru ke toko-toko besar maupun kecil termasuk department store seperti Matahari, dll. Suatu hari aku menawarkan order ke sebuah dept store yang cukup populer di kota Batam tersebut. Untuk menemui bagian pembelian aku harus melewati bagian resepsionis terlebih dahu...