Ketegangan meliputi seluruh keluarga besar Papa saat ia memutuskan untuk menikah lagi. Mama dan ketiga orang kakakku menentang keputusan Papa. Masalahnya, perempuan yang mau dinikahi Papa, sebut saja namanya Nina, seusia dengan kakak perempuanku yang kuliah semester 2.
Aku yang waktu itu baru lulus SMP belum begitu paham dengan urusan orang tua. Apalagi aku jarang bertemu Papa karena ia kerja di kota lain.
Tapi Papa tetap pada keputusannya. Ia menikah lagi tanpa dihadiri oleh anak-anaknya. Ia dan istri barunya tinggal di Batam di mana ia selama ini bekerja, sedangkan kami anak-anaknya tinggal bersama Mama.
Meski tinggal berjauhan, Papa tetap rajin mengunjungi kami seperti biasanya.
Hanya saja ia tak pernah mengajak istrinya .... Selengkapnya di sini
Komentar
Posting Komentar