Lega rasanya saya memandang pagar rumah kosku sehabis terjebak dalam kemacetan jalur dari kampusku. Kulirik jam tanganku yang menampilkan jam 21. 05 yang berarti saya sudah menghabiskan waktu satu jam terjebak dalam arus lalu- lintas Jakarta yang begitu seram. Sehabis memarkir mobilku, bergegas saya mengarah ke kamarku serta setelah itu langsung menghempaskan badan penatku ke ranjang tanpa pernah lagi menutup pintu kamar.
Baru saja mataku tertutup, seketika saja saya diguncang oleh ketukan pada pintu kamarku yang diiringi dengan teriakan nyaring dari suara yang saya tahu.
“ Ko, loe baru kembali yah?” gelegar suara Nina memforsir mataku buat memandang asal suara itu.
“ iya, memangnya terdapat apa sih teriak- teriak?” jawabku sewot sembari mengucek mataku.
“ Ini gue ingin kenalin sepupu gue yang baru datang dari Bandung” jawabnya sembari tangan kirinya menarik tangan seorang wanita masuk ke kamarku.
Kuperhatikan wanita yang diucap Nina selaku sepupunya itu, sembari tersenyum saya menyodorkan tangan kananku ke arahnya
“ Hai, namaku Joko”
“ Rindu” jawabnya pendek sembari tersenyum kepadaku . . . Selanjutnya di sini
Komentar
Posting Komentar